autobiograpi

MASA KELAHIRAN DAN TK

            Pada hari jum’at tanggal 23 juni 1995  di kota Metro tepat nya di Rumah Sakit islam kota Metro lahirlah seorang bayi perempuan pada jam 18.30 yang diberi nama Annisa Karla Arini Sesunan dengan berat 2,8 Kg dan panjang 47 Cm. Perempuan itu dia adalah sang penulis. Dia adalah putri dari pasangan Aria Septajaya Sesunan,SE.MM. dan Murniati Ginting,SKM.M.kes.
            Pada hari kelahiran penulis , ayah penulis tidak bisa mendampingi ibu penulis di karnakan ayah penulis sedang dalam perjalan menuju Rumah Sakit tempat dimana sang penulis di lahirkan. Untung saja ada kedua kakek dan nenek penulis yang dengan kegembiraan menyambut kedatangan sang penulis ke dunia ini.
            Annisa Karla Arini Sesunan nama itu mempunyai arti.  Yang aritnya Annisa adalah wanita yang berhati emas , karla adalah gabungan dari kedua suku orang tua sang penulis yaitu karo dan lampung.  Arini adalah gabugan dari nama ayah dan ibu sang penulis yaitu Aria Dan Murni. Dan yang terakhir adalah sesunan nama marga.
            Ayah sang penulis adalah seorang pegawai negri biasa yang lahir pada tanggal 23 oktober 1967di Bandar Lampung. Ayah sang penulis merintis karir nya mulai dari jabatan yang rendah sampai dengan menjadi Kepala Dinas Keuangan di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010/2011.
            Ibu sang penulis adalah seorang pegawai negri yang lahir pada tanggal 27 november 1965 di Medan Sumtra Utara. Ibu sang penulisi dulu bekerja di sebuah rumah sakit di Tulang Bawang. Tetapi awal bulan november tahun 2010 ibu sang penulis pindah ke rumah sakit umum baru di Bandar Lampung.
Selain itu penulis mempunyai adik perempuan yang bernama Nesya Amelia Rahmawati Sesunan yang lahir di rumah sakit Umum Menggala pada tanggal 29 mei 2004. Dia duduk di bangku SD kelas 1 di Sekolah Darma Bangsa.
            Penulis mengahabiskan masa kecil nya di dua tempat. Pada umur 1 – 3 tahun penulis tinggal di metro bersama kedua orang tua nya beserta kakek dan nenek.  Kemudian sang penulis beserta orangtua nya pindah ke Tulang Bawang dikarnakan ayah penulis berpindah kerja kesana. Mereka tinggal disebuah rumah tua dimana rumah itu warisan dari kakek ayah sang penulis. Rumah itu sangat mencerimakan jaman penjajahan karena model rumah itu sangat mirip dengan model rumah pada jaman belanda menjajah indonesia.
            Penulis pun mulai beradaptasi dengan lingkungan baru nya. Disana dia memiliki banyak sekali teman diantara nya Revi, Eti, Ria, Okta, yun, Lia, Helna, Nova dan wawan. Mereka adalah tetangga sang penulis tetapi umur sang penuis dengan mereka sangat berbeda jauh, saat penulis masih berumur 3 tahun. Mereka sudah duduk di bangku TK.

            Setelah penulis lulus dari TK penulis tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) di karnakan umur penulis belum mencukupi target. Saat itu umur penulis masih 5 tahun sedangkan jika penulis ingin masuk ke SD umur penulis harus sudah 6 atau 7 tahun.
            Penulis berpisah dengan teman teman nya dan penulis melanjutkan ke TK nya yang kedua. Disana penulis lebih mendapatkan banyak teman yang seumuran. Ternyata di TK ini penulis sangat merasakan keindahan masa masa nya. Penulis bernyanyi , menari, dan bergembira. Dan disinilah penulis menemui bakat nya yaitu menari. Saat itu penulis dipilih oleh guru penulis untuk menari sembah pada acara perpisahan TK yang kan dilaksanakan pada pertengah tahun. Tetapi setelah penulis belajar tarian sembah cukup lama penulis dipindahkan ke tarian lain. Penulis sangat kecewa tetapi apadaya penulis harus menerima nya karna penulis sangat dibutuhkan di tarian tersebut.
Masa-masa SD
Penulis berhasil masuk di SD terfavorite di Tulang Bawang yaitu SD N 1 Tulang Bawang. Penulis sangat bahagia karena penulis bisa memjadi salah satu siswi di SD itu. Saat kelas 1 SD penulis mendapatkan pringkat pertama sampai pada kelas 4 SD. Pada saat kelas 5 SD penulis mendapatkan saingan baru, yaitu anak lelaki yang bernama bobi afriyadi siswa pindahan dari SD teladan yang tempat nya juga di Tulang Bawang. Penulis dan sahabat sahabat penulis sangat tidak menerima kehadiran nya, karena bobi sangat sombong dan merasa diri nya hebat.
            Di masa masa SD ini penulis sudah menganal pahit dan manis nya kehidupan diamana teman teman penulis rata-rata adalah orang yang tidak mampu. Penulis sering berkunjung kerumah teman teman nya dan melihat keadaan rumah yang sudah tidak layak untuk dihuni.
            Penulis memiliki sahabat yang sampai sekarang tidak akan pernah penulis lupakan, dia bernama serli. Serli  adalah sahabat penulis dari kelas 2 SD, dia adalah sosok yang sangat di kagumi oleh sang penulis. Serli sungguh anak yang sangat mandiri kedua orang tua nya tidak mempunyai pekerjaan yang tetap dan kakak-kakak nya tidak lulus SMA sehingga dia tidak bisa bekerja selayak nya anak anak lain.
            Pada saa kelas 5 SD penulis pisah kelas dengan serli , serli masuk di kelas 5 B dan penulis masuk di kelas 5 A. Dikelas 5 A itu penulis menemukan lagi sahabat yaitu Rita, Siska, dan Mona. Mereka sungguh sangat baik pada sang penulis dan pada akhirnya mereka membentuk gang yang bernama MARS. MARS itu sebenanrnya inisia dari nama merka masing-masing.
            Selain itu penulis juga memiliki sahabat lelaki yaitu Zait, dan Tomi. Mereka berdua adalah orang yang pada saat itu slalu bisa membuat sang penulis tersenyum dikala penulis sedang ada masalah.
            Pada saat perpisahan sekolah saayang nya penulis tidak bisa ikut, karena penulis sangat sibuk belajar, dan mengikuti bimbingan untuk masuk kesekolah yang sudah dipilih oleh kedua orang tua penulis yaitu “SEKOLAH DARMA BANGSA”

Masa masa SMP
            Butuh perjuang yang sangat keras bagi sang penulis untuk bisa masuk ke SMP Darma Bangsa dimana di sekolah itulah sang penulis menghabiskan 3 tahun belajar disana.
            Perjuang penulis untuk masuk ke SMP ini bisa di bilang sangat gigih. Penulis mengikuti kursus di lembaga priagama karena pada saat test gelombang pertama penulis tidak lulus tetapi, kedua orangtua penulis memaksakan penulis untuk bisa masuk ke SMP Darma Bangsa. Dan akhirnya pada saat Sekolah Darma Bangsa mengadakan test gelombang ke-2 penulis pun mengikuti test tersebut.
            Perjuang penulis akhirnya tidak sia-sia penulis mendapatkan peringkat ke-4  dan penulis pun ditrima sebagai siswi Sekolah Darma Bangsa.
            Penulis lama kelamaan menyukai sekolah nya ini karena di sekolah nya semua orang sangat baik dan  ramah tamah. Tidak ada suasana yang tegang antara murid dan guru. Tidak ada guru yang mebentak-bentak muridnya. Tidak ada guru yang main kasar. Tidak ada namanya pilih kasih. Semua sama , semua satu tidak ada perbedaan.
            Saat kelas 1 penulis masuk di kelas Jupiter yang berisi 15 orang. Tapi setelah pertengahan semester 8 orang dari mereka pindah kesekolah lain karena mereka tidak yakin bahwa sekolah Darma Bangsa sudah layak di tempati karena saat itu mereka masih mememakai gedung Darma Jaya untuk sementara saja.
            Pada saat penulis naik ke kelas 2 gedung sekolah Darma Bangsa pun sudah jadi. Mereka semua bergotong royong memindahkan pralatan kelas seperti peghapus spidol penggaris dan aksesoris-aksesoris kelas ke gedung yang baru.
            Pada saat itu lah terjadi hal yang sungguh sangat tidak diinginkan yaitu penggabungan kelas jupiter dan venus. Kelas yang dari dulu tidak pernah akur ini akan di jadikan satu menjadi satu kelas. Penulis pun sangat tidak menyukai ini karena penulis tau bahwa anak anak venus itu sangat nakal nakal dan tidak bersahabat. Kelas nya pun di beri nama MARS.
            Penulis pun menjalani hari nya dengan masih harus beradaptasi dengan kelas baru nya untung saja penulis masih memiliki kedua sahabat nya yaitu Tulfa Hafiyer Alhalim dan Nurhayana. Walaupun penulis dan nurhayana atau yang biasa di panggil yana ini tidak pernah akur karena slalu berbeda pendapat tetapi mereka masih saling mencoba untuk mengerti satu sama lain.
            Pertengah semester wali kelas penulis pergi sekolah ke Arizona karena dia mendapatkan biasiswa disana. Akhirnya pak Christian di ganti dengan Mr. Rahmat. Awlanya penulis dan teman-teman penulis tidak suka sama Mr.Rahmat karena dia orang nya jayus da membosankan.
            Akhirya penulis naik ke kelas tiga tetapi masih dengan wali kelas yang sama dan nama kelas yang sama. Keajaiban pun terjadi di kelas 3 ini mars menjadi kompak dan sangat erat skali hubungan kekeluargaan nya. Entah mengapa Mr.Rahmat berhasil menyatukan kami dalam berbagai cara.
            Disini sang penulis menemukan 2 sahabat baru yaitu Dyah Ayu Safitri dan Yulianda Tri Adita. Mereka adalah sahabat baru penulis. Mereka sangat bisa berbaur dengan penulis dan bisa megerti penulis dan terciptlah FOG. F O G yang artinya Five Ordinary Girl semacem gang tapi tentu saja gang yang satu ini tidak berbahaya. Gang satu ini sangat ramat terhadap lingkungan dan tentu saja tidak untuk melakukan tindakan yan tidak diinginkan.
            Penulis menyadari bahwa sahabat itu tidak hanya ke-4 teman nya itu. Sahabat itu adalah MARS semua anak ana MARS itu adalah sahabat dan keluarga nya. Selama 2 tahun mereka bersama , bersusah – susah bareng, bersenang-senang bareng , semua nya mereka lakukan bersama. Semua itu menciptakan keharmonisan yang tidak dimiliki kelas lain, tidak sama sekali.
Pada hari kelulusan alhamdulilah penulis dan teman teman nya satu kelas LULUS dengan nilai yang memuaskan itu dikarnakan wali kelas penulis yang slalu sabar menghadapi anak didik nya.
Setelah hari kelulusan itu penulisan dan seluruh teman satu kelas nya dan Mr.rahmat pergi study-tour ke jogja-bromo-jakarta. Penulis beserta teman sekelasnya mampir ke sekola Taruna Negara ( TN ) untuk melihat lihat keadaan sekolah itu. Lalu kami pergi ke candi borubudur, prambanan , lalu penulis dan teman temannya mendaki gunung bromo pada jam 3 pagi untuk melihat sun-rise. Setelah itu penulis dan teman-teman nya kembali ke jakarta dan pergi ke dufan untuk menghabiskan siswa waktu. 

Masa SMA
            pada awalnya penulis sangat taku menghadapi Masa Orientasi Sekolah (MOS) karena sepertinya akan menjadi sangat menyeramkan. Namun, kerena banyan teman – teman yang bersama – sama mengikuti MOS, rasa taku itupun hilang. 3 hari pertama dalam MOS diisi dengan pelatihan baris-berbaris ( PBB ) dan promosi ekskul. 3 hari selanjutnya diisi dengan pengenalan tata tertib sekolah.
            Ketika pembagian kelas tiba, penulis masuk ke kelas X RSBI 7. Awalnya yang penulis kenal hanya sedikit orang. Namun, penulis mencoba untuk berkenalan dan membaur kepada yang lain nya. Penulis mendapatkan teman baru. Diantarnya Aisya Rachmadieny, Gadis Widyaningsih Mahardika, Yussy Riandhini, Bella Canzarina, Harnes Abrini dan masih banyak lain.
            Awalnya penulis kira kelas nya kurang menyenangkan dan tidak kompak. Namun, setelah di telusuri lebih jauh, mereka ternyata lumayan menyenangkan dan tidak terlalu pasif. Dan penulis selalu menocba untuk merasa nyaman bersama mereka.
            Dikarnakan penulis baru masuk dalam beberapa bulan ini , cerita tentang masa SMA pun sampai disini dulu, tapi tidak berakhir disini karena masa SMA sang penulis masih panjang dan penuh dengan kebahagian yang menunggu nya kelak . 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar